Kepala Desa Wajoriaja Kecamatan Tanasitolo Kabupaten Wajo Ambo Dai |
SOPPENGTERKINI.COM,WAJO--Dugaan intimidasi yang di alamatkan ke Kepala Desa Wajoriaja, Ambo Dai, pada warganya agar mendukung pasangan BARAKKA, dibantah tegas oleh Ambo Dai. Ia justru mengatakan jika tuduhan melakukan intimidasi yang dilaporkan ke Panwaslu, oleh tim hukum PAMMASE itu bohong karena tidak sesuai fakta yang terjadi sebenarnya.
Kades Wajoriaja menceritakan, Itassere memang pernah datang padanya mengurus PBB untuk dibalik nama. Akan tetapi, tanah yang mau dibalik nama tersebut justru dalam keadaan sengketa.
"Jadi saya selaku Kades sampaikan bahwa, itu PBB tidak bisa di mutasi sebab dalam sengketa. Karena dia berhatap untuk dibantu, sepontan Itassere berkata ke saya bahwa, dia akan tetap ikut yang mana saya pilih, asal saya bersedia membantu," ungkapnya.
Mendengar ucapan Itassere Ambo Dai lantas menampik dan menyampaikan ke Itassere jika masalah pilkada tidak mau dia campuri.
"Justru saya katakan ke dia, saya tidak mau campuri soal pilkada, terserah dia. Tiba-tiba muncul laporan ke Panwaslu yang jauh beda dengan fakta di lapangan," ujarnya.
Kades Wajoriaja juga mengaku telah memberikan klarifikasi ke panwas Kecamatan atas tudingan tersebut. "Saya masih menunggu keputusan Panwas setelah itu akan ambil keputusan terkait laporan tersebut," tandasnya.
Sementara Kodes Pammase Suriadi, mengatakan bahwa laporan intimidasi itu dilakukan atas ketidak senangnya Tassere diancam seperti itu, bahkan Tassere yang secara langsung datang sambil menangis.
Lebih lanjut, di hadapan Suriadi, Tasere mengatakan kalau dirinya memang orang bodoh, lemah, karena suaminya sudah meninggal, jadi mungkin memang sepantasnya diberlakukan seperti itu.
"Kalau kades mau menyangkal saya siap berhadapan langsung, bahkan saya siap disumpah apa saja, saya berani mengatakan seperti ini karena apa yang saya dengar itu yang saya sampaikan," tegasnya
Suriadi juga mengungkapkan bahwa sesuai penuturan Tassere dirumahnya 1 hari sebelum melapor di PANWASCAM tanasitolo bersama relawan Pammase yang bernama H. Muh. Adam. "Jadi saya bertiga dengan Tasere dan H Muh Adam yang mendatangi panwascam," cetusnya. (SUL)